Selasa, 14 Desember 2010

ANALISIS PERBANDINGAN ONTOLOGI SAINS DAN ONTOLOGI FILSAFAT

Ontologi Sains
1. Hakikat Pengetahuan Sains
Pengetahuan sains yang dimaksud adalah pengetahuan yang bersifat rasional – empiris. Masalah rasional dan empiris inilah yang akan dibahas.
Pertama, masalah rasional. Dalam sains, pernyataan atau hipotesis yang dibuat haruslah berdasarkan rasio. Misalnya hipotesis yang dibuat adalah “makan telur ayam berpengaruh positif terhadap kesehatan”. Hal ini berdasarkan rasio : untuk sehat diperlukan gizi, telur ayam banyak mengandung nilai gizi, karena itu, logis bila semakin banyak makan telur ayam akan semakin sehat.
Hipotesis ini belum diuji kebenarannya. Kebenarannya barulah dugaan. Tetapi hipotesis itu telah mencukupi syarat dari segi kerasionalannya. Kata “rasional” di sini menunjukkan adanya hubungan pengaruh atau hubungan sebab akibat.
Kedua, masalah empiris. Hipotesis yang dibuat tadi diuji (kebenarannya) mengikuti prosedur metode ilmiah. Untuk menguji hipotesis ini digunakan metode eksperimen. Misalnya pada contoh hipotesis di atas, pengujiannya adalah dengan cara mengambil satu kelompok sebagai sampel, yang diberi makan telur ayam secara teratur selama enam bulan, sebagai kelompok eksperimen. Demikian juga, mengambil satu kelompok yang lain, yang tidak boleh makan telur ayam selama enam bulan, sebagai kelompok kontrol. Setelah enam bulan, kesehatan kedua kelompok diamati. Hasilnya, kelompok yang teratur makan telur ayam rata-rata lebih sehat.
Setelah terbukti (sebaiknya eksperimen dilakukan berkali-kali), maka hipotesis yang dibuat tadi berubah menjadi teori. Teori ”makan telur ayam berpengaruh terhadap kesehatan” adalah teori yang rasional – empiris. Teori seperti ini disebut sebagai teori ilmiah (scientific theory).
Cara kerja dalam memperoleh teori tadi adalah cara kerja metode ilmiah. Rumus baku metode ilmiah adalah : logico – hypotheticom – verificatif (buktikan bahwa itu logis – tarik hipotesis – ajukan bukti empiris).
Pada dasarnya cara kerja sains adalah kerja mencari hubungan sebab akibat, atau mencari pengaruh sesuatu terhadap yang lain. Asumsi dasar sains ialah tidak ada kejadian tanpa sebab. Asumsi ini benar bila sebab akibat itu memiliki hubungan rasional.
Ilmu atau sains berisi teori. Teori itu pada dasarnya menerangkan hubungan sebab akibat. Sains tidak memberikan nilai baik atau buruk, halal atau haram, sopan atau tidak sopan, indah atau tidak indah; sains hanya memberikan nilai benar atau salah.
2. Struktur Sains
Ahmad Tafsir, membagi sains menjadi dua, yaitu sains kealaman dan sains sosial. Dalam makalah ini, hanya ditulis beberapa ilmu.
1.Sains Kealaman
•Astronomi
•Fisika : mekanika, bunyi, cahaya dan optik, fisika nuklir
•Kimia : kimia organik, kimia an organik, kimia teknik
•Ilmu Bumi : paleontologi, geofisika, mineralogi, geografi
•Ilmu Hayat : biofisika, botani, zoologi
2.Sains Sosial
•Sosiologi : sosiologi pendidikan, sosiologi komunikasi
•Antropologi : antropologi budaya, antropologi politik, antropologi ekonomi
•Psikologi : psikologi pendidikan, psikologi anak, psikologi abnormal
•Ekonomi : ekonomi makro, ekonomi lingkungan
•Politik : politik dalam negeri, politik hukum, politik internasional

B. Ontologi Filsafat
1. Hakikat Pengetahuan Filsafat
Poedjawijatna mendefinisikan filsafat sebagai sejenis pengetahuan yang berusaha mencari sebab yang sedalam-dalamnya bagi segala sesuatu berdasarkan akal pikiran belaka, sedangkan Bakry mengatakan bahwa filsafat adalah sejenis pengetahuan yang menyelidiki segala sesuatu dengan mendalam mengenai ketuhanan, alam semesta dan manusia, sehingga dapat menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana hakikatnya sejauh yang dapat dicapai oleh akal manusia dan bagaimana sikap manusia itu seharusnya setelah mencapai pengetahuan itu.
Kedua definisi di atas menjelaskan satu hal yang penting bahwa filsafat adalah pengetahuan yang diperoleh dari berfikir, dan hasilnya berupa pemikiran (yang logis tetapi tidak empiris).
2.Struktur Filsafat
Filsafat terdiri atas tiga cabang besar, yaitu : ontologi, epistemologi dan aksiologi.
Ontologi mencakup banyak sekali filsafat, mungkin semua filsafat masuk di sini, misalnya : logika, metafisika, kosmologi, teologi, antropologi, etika, estetika, filsafat pendidikan, filsafat hukum, dan lain-lain. Epistemologi hanya mencakup satu bidang saja yang disebut Epistemologi, yang membicarakan cara memperoleh pengetahuan itu. Sedangkan aksiologi hanya mencakup satu cabang saja, yaitu Aksiologi, yang membicarakan guna pengetahuan filsafat. Ini pun berlaku bagi semua cabang filsafat. Inilah kerangka struktur filsafat.
C. Analisis Perbandingan Ontologi Sains dan Ontologi Filsafat
Dari penjelasan tentang ontologi sains dan filsafat di atas, kita dapat membandingkan dan membedakan antara sains dan filsafat, yaitu :
1.Sains merupakan ilmu yang bersifat rasional – empiris yakni teori yang dibuat sesuai logika dan kenyataan, sedangkan filsafat adalah ilmu yang hanya logis tapi tidak empiris, karena hanya berdasar pada pemikiran semata.
2.Karena sains adalah ilmu yang rasional empiris, maka struktur sains dibagi berdasarkan obyeknya, menjadi sains kealaman dan sains sosial. Sedangkan filsafat adalah ilmu yang menyelidiki segala sesuatu secara mendalam hanya dengan menggunakan fikiran. Struktur filsafat dibagi menjadi : ontologi (membicarakan hakikat), epistemologi (cara memperoleh pengetahuan), dan aksiologi (membicarakan guna pengetahuan itu).

PENUTUP
A.Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, maka kita dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :
1.Pengetahuan sains adalah pengetahuan yang bersifat rasional empiris.
2.Struktur sains dibagi menjadi sains kealaman dan sains sosial
3.filsafat adalah pengetahuan yang menyelidiki segala sesuatu sedalam-dalamnya sehingga dapat menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana hakikatnya sejauh yang dapat dicapai oleh akal manusia dan bagaimana sikap manusia itu seharusnya setelah mencapai pengetahuan itu.
4.Filsafat terdiri atas tiga cabang besar, yaitu : ontologi, epistemologi dan aksiologi.
5.Sains merupakan ilmu yang bersifat rasional empiris yakni sesuai logika dan teori sesuai dengan kenyataan, sedangkan filsafat adalah ilmu yang hanya logis tapi tidak empiris.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar